Minggu, 18 Maret 2012

Predeksi UN SMP 2012

Prediksi UN SMP 2012. Pelaksanaan UN 2012 yang kini sudah di depan mata bisa jadi membuat beberapa siswa SMP resah. Wajar saja. Soal UN 2012 dan segala tetek bengek tentang Ujian Nasional akan menentukan masa depan mereka. Nilai ujian mereka akan mempengaruhi ke SMA mana mereka dapat melanjutkan sekolah. Padahal, setiap siswa yang rajin belajar sebenarnya tidak perlu takut dengan ketikaklulusan.



Toh soal yang diajukan dalam UN SMP 2012 semuanya sudah diajarkan oleh guru mereka di sekolah.


Prediksi UN SMP 2012 yang akan dilaksanakan pada bulan April atau Mei 2012 ini mengharuskan setiap siswa untuk belajar ekstra keras. Apalagi bagi sekolah di daerah pedalaman, yang itung-itung sarana dan prasarana serta teknologi informasinya masih kurang. Perbedaan sarana belajar antara desa dan kota tentu berpengaruh banyak terhadap kemudahan penyerapan informasi materi pelajaran. Hal ini akan berakibat pada nilai UN SMP 2012. Pada ujian nasional tahun ini, pemerintah memutuskan untuk tidak mengubah format penilaian dari tahun sebelumnya.

Prediksi UN SMP 2012


Ya, untuk mencapai kelulusan setiap siswa harus dapat melewati standar rata-rata 6,00. Nilai tersebut akan diramu dari perbandingan 60% nilai ujian nasional dan 40% nilai ujian sekolah. Persentase 40% nilai ujian sekolah ini menunjukkan peran serta sekolah dalam menentukan kelulusan. Tak seperti pada dua tahun yang lalu. Kelulusan siswa hanya ditentukan oleh ujian nasional semata.



Untuk mencapai kelulusan itu, siswa SMP mesti belajar mengulangi seluruh mata pelajaran. Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA. Mereka mesti membahas habis materi pelajaran kembali. Bisa dibimbing oleh guru mata pelajaran bersangkutan. Biasanya dengan mengadakan kelas tambahan di sore hari untuk membahas prediksi UN SMP 2012. Ada juga yang ikut bimbingan belajar di luar sekolah, atau yang tak mau repot bisa mendownload prediksi UN SMP 2012.


Kata Mutiara, dalam hal ini selaku generasi muda bertanggung jawab memberikan informasi yang benar pada para siswa calon peserta ujian nasional perihal ini.


Berikut ini link download Prediksi UN SMP 2012. Prediksi ini terdiri atas 4 mata pelajaran yang diujikan pada UN 2012. Untuk mendownload, silakan klik pada link yang bersangkutan, kemudian akan muncul pilihan OPEN atau SAVE. Pilih saja SAVE, kemudian OK. Maka file yang didownload akan tersimpan di komputer kamu. Atau jika ingin lebih mudah, klik kanan pada link download, kemudian pilih SAVE LINK AS atau SAVE PAGE AS, kemudian OK.

Diskriminasi Pendidikan

Rasa-rasanya rasa muakku sudah sampai pada puncaknya.




Setelah membaca rubrik Humaniora di harianKompas edisi hari ini, aku menjadi semakin jengkelsaja dengan kebijakan sistem pendidikan di Indonesia yang kian lama kian wagu saja. Akhir-akhir ini rubrik Humaniora Kompas memang banyak menyoroti tentang kondisi pendidikan di Indonesia. Diawali dengan pemberitaan mengenai ide cemerlang dari salah seorang ketua RW di salah satu desa di Sala Tiga yang dengan kreatifnya menggagas sebuah sekolah alternatif untuk siswa SLTP dengan konsep sekolah terbukanya sampai pada kegilaan mungkin lebih tepat jika disebut kebodohan dari pemerintah mengenai rancangan sistem jalur pendidikan yang baru.


Dalam sistem pendidikan yang baru ini pemerintah akan membagi jalur pendidikan menjadi dua jalur besar, yaitu jalur formal standar dan jalur formal mandiri. Pembagian jalur ini berdasarkan perbedaan kemampuan akademik dan finansial siswa. Jalur formal mandiri diperuntukkan bagi siswa yang mapan secara akademik maupun finansial. Sedangkan jalur formal standar diperuntukkan bagi siswa yang secara finansial bisa dikatakan kurang bahkan tidak mampu.


Dengan kata lain jalur formal mandiri adalah jalur bagi siswa kaya sedangkan jalur formal standar adalah jalur bagi siswa miskin. Konyol memang. Aku sampai tidak habis pikir bisa-bisanya pendidikan dikotak-kotakkan berdasarkan tingkat fianansial dari peserta didik. Dalam hal ini, pemerintah berdalih bahwa pada jalur formal mandiri akan disediakan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu miskin agar dapat menuntut ilmu pada jalur ini. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah Berapa banyak sich beasiswa yang disediakan?.


Pemerintah sendiri menyatakan bahwa setidaknya akan ada lima persen siswa miskin yang bersekolah di setiap sekolah yang menyelenggarakan jalur formal mandiri. Menurut ku ini juga merupakan salah satu bentuk kebodohan yang lain. Coba saja kita bayangkan seandainya ada seorang siswa miskin yang memperoleh beasiswa untuk bersekolah di jalur formal mandiri yang nota bene tempat sekolahnya siswa kaya. Bukankah kondisi seperti ini malah menjadikan siswa miskin ini menjadi minder dan rendah diri. Ketika teman-temannya selalu mengenakan seragam yang bersih dan tersetrika dengan rapi dengan menggunakan pelembut dan pewangi pakaian sedangakan siswa miskin ini hanya mampu mengenakan seragam bekas alias hibahan dari tetangganya, bukankah kondisi seperti ini malah menjadikan siswa miskin ini menjadi objek tontonan bagi siswa-siswa kaya?


Apakah pembagian jalur pendidikan ini merupakan salah satu misi pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa?


Menurutku, pendidikan adalah satu-satunya jalan bagi bangsa kita dalam mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain. Aku cukup salut dengan pemerintah Kamboja dan Thailand yang mulai berbenah diri dengan berfokus pada pendidikan warga negaranya. Kedua negara ini mulai merintis pendidikan gratis bagi warga nya. Pemerintah Kamboja sendiri mulai mengalihkan sembilan belas persen dari total anggarannya yang biasanya digunakan sebagai angaran militer untuk mendukung pengembangan pendidikan.


Lantas bagai mana dengan visi dan misi pendidikan di Indonesia? Mau dibawa ke mana pendidikan di Negara kita? Apakah pendidikan sudah menjadi barang dagangan yang nantinya menghasilkan outputan berupa selembar sertifikat dan ijazah bukannya keahlian dan daya analitis? Dan apakah pendidikan hanya menjadi milik dan hak orang kaya saja?


Apakah memang orang miskin dilarang sekolah?

Pendidikan!!!

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.


Fungsi pendidikan



Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
  • Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
  • Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
  • Melestarikan kebudayaan.
  • Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
  • Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
  • Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
  • Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
  • Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
  • Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
  • Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
  • Menjamin integrasi sosial.
  • Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
  • Sumber inovasi sosial.